First # Pernahkah kita merasa gagal dan tidak bisa melakukan apa-apa sama sekali?
Saya kira tidak sedikit seseorang yang merasa telah gagal dan tidak ada kemampuan untuk melakukan apa-apa lagi termasuk dalam menerapkan ide-ide yang selama ini telah tersusun. Hal ini juga terjadi pada saya, dimana kemampuan yang dulu saya kira cukup untuk mewujudkan semua impian saya rontok begitu saja tanpa ada yang tersisa sedikitpun.
Second # Pernahkan kita merasa bahwa hidup ini susah?
Jelas, terlihat dari banyaknya orang-orang yang putus asa sampai-sampai melakukan banyak cara untuk mencapai tujuannya tapi tetap merasa bahwa semuanya terasa sulit.
Third # Pernahkan kita merasa bahwa kita tidak memiliki kesabaran dalam segala hal?
Hal ini termasuk dalam satu problematika yang sering kita hadapi. Kemampuan kita untuk menunggu hasil yang kita inginkan terkadang tidak sepadan dengan apa yang kita lakukan.
So, sebenarnya masih banyak pertanyaan-pertanyaan mendasar yang sering timbul disaat kita merasa segala sesuatu yang kita harapkan tidak pernah berpihak kepada kita. Tak terlepas dari kemungkinan atas apa yang kita capai saat ini tidak sepadan dengan apa yang telah kita lakukan. Tapi alangkah ironis sekali apabila konsentrasi pikiran kita hanya tertuang untuk mencari jawaban-jawaban dari semua pertanyaan itu. Kenapa saya bilang ironis? karena sesungguhnya dengan lebih menuangkan pikiran kita untuk meratapi dan mengasihani diri kita sendiri kita telah berupaya untuk menjauhkan diri kita dari kemampuan kita untuk mengeksplorasi segala sesuatu yang jelas masih tersisa untuk dijadikan sebuah semangat baru dalam menjalani segala hal yang saat ini mungkin terasa sangat berat untuk dilakukan.
Dan faktanya inipun terjadi pada saya. Sebagai seseorang yang baru memulai usaha dan mencoba merintis kemandirian yang bermodalkan ide-ide yang selama ini telah disusun. Dan inipun sungguh ironis sekali untuk diri saya sendiri. Kenapa? karena ternyata selama ini saya hanya fokus pada penerapan ide dan tidak pernah mengeksplorasi kemampuan saya untuk mewujudkannya. Menentukan langkah-langkah sederhana, berjalan sedikit demi sedikit dan akhirnya tujuan sebesar apapun yang saya inginkan dapat tercapai. Dan itulah kenyataannya, semua orang pasti mengalami sebuah fase dimana harapan besar terkadang menutup mata kita akan pentingnya sebuah kesabaran dalam proses.
Beberapa hari ini, saya mencoba untuk kembali lagi pada start awal dimana saya menemukan ide, dimana saya memiliki sebuah master plan yang nantinya akan saya kerjakan ulang. Saya mencoba menelurusi dimana letak kesalahan saya dan dimana kekurangannya. Hingga dalam proses ini saya mendapat sebuah inspirasi yang mungkin hal ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang usang di kehidupan kita sehari-hari. Kesabaran - dan kegigihan, itulah yang coba saya cerna lagi. Setelah beberapa bulan saya melakukan pekerjaan saya, ternyata konsep kesabaran dan kegigihan kurang saya terapkan.
Hingga akhirnya Ibu saya pun memberikan sebuah masukan yang sangat berarti sekali. Beliau menceritakan tentang awal mula usaha Beliau hingga saat ini yang jika dilihat perkembangannya sangat luar biasa. Sayapun merasa sangat takjub atas usaha Beliau. Dari pengalaman Beliau saya menyimpulkan bahwa selama ini konsep yang saya lakukan sangat jauh dari sebuah upaya untuk mencapai tujuan. Saya terkesan banyak membuang-buang waktu, tenaga dan tentunya biaya. Ya..mungkin karena saya telah 10 tahun lebih jarang di rumah dalam waktu yang lama, hal inilah yang menyebabkan saya kurang bisa belajar sesuatu yang baik dari Beliau (ngeles dot com :D ) Kesabaran dan kegigihanlah yang Beliau terapkan. Meskipun dengan kemampuan yang terbatas, sumber daya yang terbatas, hingga pengetahuan akan target market yang terbatas pula (usaha Ibu saya adalah dibidang penjualan makanan ringan/cemilan) tidak menyurutkan Beliau untuk melanjutkan usaha yang memang sejak awal sangat Beliau gemari. Thanks Mommy, You are my Inspiration.....
Itu tadi adalah tentang kesabaran dan kegigihan dalam berusaha. Sedangkan untuk menyikapi susahnya hidup ini, saya tertarik atas sebuah kutipan seorang motivator Billy Boen (meskipun beliau dengan terang-terangan tidak mau disebut sebagai seorang motivator). Dalam tulisan beliau yang di posting pada forum terbesar di Indonesia (Kaskus.us), dengan judul "Hidup Itu Susah Part 1", ada petikan obrolan Beliau dengan seorang Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Firmanzah. Dalam salah satu obrolan antara kedua tokoh tersebut, Prof. Dr. Firmanzah mengungkapkan sebuah nasihat untuk Mas Billy Boen, " Kalau orang yang berani ngadepin mati, itu bukan orang hebat. Orang hebat itu adalah orang yang berani ngadepin kehidupan ini. Hidup itu SULIT." Sungguh kalimat yang memiliki makna yang sangat besar, khususnya bagi kita yang saat ini merasa bahwa keputusan untuk melanjutkan hidup adalah sangat berat. Dan kesimpulannya adalah memang hidup ini susah, tapi apakah kita akan lebih memilih untuk tidak melanjutkan hidup dibandingkan kita menghadapi sesuatu yang sangat besar dan akhirnya meraih tujuan kita?
Dari uraian diatas, sangat jelas bahwa problematikan yang ada adalah suatu penciptaan dari diri kita sendiri, suatu rasa takut yang timbul dari dalam diri kita sendiri yang tentunya tak akan pernah kita pecahkan kecuali oleh usaha diri kita sendiri. Terlepas dari semua itu (menguras pikiran untuk mencari jawaban-jawaban), marilah kita coba lihat sekitar kita, kita coba ingat-ingat peristiwa atau pengalaman yang pernah kita alami atau kita baca, kita cerna kehidupan yang terjadi di masa lalu dan saat ini. Apakah kita pernah menemukan seseorang yang memiliki keterbatasan dalam hidupnya (menurut kita), tapi mampu keluar dari masa sulit dan menciptakan kesuksesannya sendiri? Saya kira sering kita menemui pengalaman semacam itu, dari pengalaman seorang OB lulusan SD yang mampu menjadi CEO sebuah Bank Internasional, seorang anak muda yang mampu menyelesaikan studinya hingga luar negeri sampai dia mampu menginspirasi orang lain, seorang wanita yang awalnya hanya berjualan ikan keliling tapi pada akhirnya mampu memiliki pesawat pribadi untuk mengekspor ikan, seseorang tunagrahita yang mampu mempersembahkan medali emas bagi Negara ini dalam kompetisi antar tunagrahita tingkat Internasional, hingga seseorang yang hanya memiliki kemampuan mengajar tapi bisa memberikan yang positif bagi anak-anak jalanan di daerah Bali...Semua itu jika kita lihat, memiliki kesamaan. Semua berawal dari sebuah keterbatasan. Entah itu keterbatasan dari segi knowledge, keterbatasan dari segi finansial ataupun keterbatasan dari segi fisik.
Tuhan memang adil dan pemurah, namun terkadang kita sebagai manusia kurang mengerti akan maksud dan tujuan-Nya. Pikiran kita memang sering kali terkuras untuk meratapi nasib, terfokus hanya pada masalah kekurangan kita, namun jarang yang kita gunakan untuk menciptakan sesuatu yang besar bahkan lebih besar dari sesuatu yang kita kira sebelumnya hanya dengan segala sumber daya yang ada di sekitar kita yang memang secara nyata itu adalah sesuatu yang terbatas...Tapi apakah karena keterbatasa ini, kita tidak mampu menghadapi hidup yang memang "SUSAH" ?
Mari kita kembangkan diri, eksplorasi diri dan manfaatkan seluruh kemampuan kita untuk menyongsong kehidupan yang kita inginkan. Semoga saya pribadi dan Anda semua yang membaca postingan ini, tidak akan pernah lagi merasa bahwa keterbatasan adalah penghalang segalanya....
This post dedicated to my Mother...Thanks Mom, and I Love You...
0 komentar:
Post a Comment